Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2014

Sertifikasi?efektifkah?

Dalam lirik hymne guru telah diubah beberapa kata yang memiliki arti penting. Jika sebelumnya ada lirik "tanpa tanda jasa", diubah menjadi "pembangun insan cendekia". Dalam obrolan sesama guru, kata tanpa tanda jasa sudah tak tepat lagi,karena guru saat ini telah menerima tunjangan profesi/TPP atau banyak yg menyebutnya sertifikasi..dan pasti dg jumlah yg sangat banyak..maka tak ada lagi istilah "umar bakri". Sekarang yg menjadi sorotan,apakah itu lantas meningkatkan kualitas guru?atau hanya sebagai "pelipur lara"gaji-gaji para guru? Sepanjang pengamatan penulis, tak ada peningkatan kualitas mengajar guru yg telah menerima TPP. Mereka menggunakan dana TPP bukan untuk meningkatkan kualitas pengajaran. Misalkan membeli alat peraga, laptop dll. Melainkan dana TPP tersebut hanya untuk membayar hutang cicilan motor,mobil,rumah,dll..bahkan guru yg menerima TPP ada yg masih gaptek. Lantas selama ini,dana TPP itu digunakan untuk apa? Padahal diluar sana