Langsung ke konten utama

Postingan

Dunia pendidikan di negara kita..

Setelah beberapa waktu lalu saya membicarakan tentang TPP...nah, saat ini saya juga masih akan membahasnya disini. Setelah melewati perjuangan berat menembuh PLPG dg minimal nilai UKG atau UTN adalah 80 (bandingkan dg th lalu yg hanya 40!) Lahirlah generasi guru yg benar-benar profesional menurut saya. Tapi muncul pula persoalan lain, para guru profesional yg berjuang penuh pengorbanan ini seharusnya segera mendapatkan haknya memperoleh tunjangan, ternyata harus menahan diri dulu. Karena yg berhak menerima hanya guru berstatus PNS terlebih dahulu. Dan guru swasta begimane dunk???? Sampai sekarang permasalahan penerimaan tunjangan TPP guru swasta sering terlambat. Bahkan kdg sampai 2 TW alias 2 triwulan...alias lagi, 6 bulan daaan aliasnya lagi stgh tahun baru turun... Ya nasiiiblah jadi guru swasta...komentar seorang kolega... Eiiits tunggu dulu,guru swasta sama beratnya dg guru PNS. Bahkan mereka dituntut mengunggulkan kualitas kalau tidak mau sekolahnya ditinggal peminat...
Postingan terbaru

Hari Ibu

Tepat 22 Desember kita peringati sebagai Hari Ibu. Apa makna dari seorang ibu? Orang yang mengandung kita selama 9 bulan 10 hari, orang yang melahirkan kita dg taruhan nyawa, orang yang menyayangi kita sepenuh jiwa tanpa mengharap imbalan, orang yang mendidik kita... Entah deskripsi apa lagi untuk menggambarkan seorang "Ibu". Ketika hari ibu, banyak yg memasang status bbm,wa,sosmed bermacam-macam dg kata "Mom". Sehingga diriku ini ingin flashback sejenak. Memutar ingatan pada tahun 1997. Ya, tepat tgl 22 Agustus 1997, satu-satunya ibu yg kupunya meninggalkanku menghadap Sang Khalik. Ketika usiaku masih sangat belia, 11 tahun. Dan seketika itu pula duniaku berubah.. Aku dirawat oleh Eyang. Kasih sayang diberikan Eyangku, seperti halnya diberikan oleh orang tuaku. Hingga sarjana, aku dibesarkan oleh Eyang. Tapi apakah kedudukan Ibu bisa digantikan oleh Eyang? Tidak..sama sekali Ibu tak pernah tergantikan. Waktu berlalu, hingga sekarang aku pun telah menjadi Ibu dari s

Sertifikasi?efektifkah?

Dalam lirik hymne guru telah diubah beberapa kata yang memiliki arti penting. Jika sebelumnya ada lirik "tanpa tanda jasa", diubah menjadi "pembangun insan cendekia". Dalam obrolan sesama guru, kata tanpa tanda jasa sudah tak tepat lagi,karena guru saat ini telah menerima tunjangan profesi/TPP atau banyak yg menyebutnya sertifikasi..dan pasti dg jumlah yg sangat banyak..maka tak ada lagi istilah "umar bakri". Sekarang yg menjadi sorotan,apakah itu lantas meningkatkan kualitas guru?atau hanya sebagai "pelipur lara"gaji-gaji para guru? Sepanjang pengamatan penulis, tak ada peningkatan kualitas mengajar guru yg telah menerima TPP. Mereka menggunakan dana TPP bukan untuk meningkatkan kualitas pengajaran. Misalkan membeli alat peraga, laptop dll. Melainkan dana TPP tersebut hanya untuk membayar hutang cicilan motor,mobil,rumah,dll..bahkan guru yg menerima TPP ada yg masih gaptek. Lantas selama ini,dana TPP itu digunakan untuk apa? Padahal diluar sana

pelatihan IT KKG BPS Surabaya

pelatihan dilaksanakan tanggal 7 Desember 2013 bertempat di SDN Komplek Kenjeran  II Surabaya. pelatihan berjalan mengasyikkan, tetapi disayangkan, beberapa computer di lab computer SDN Komplek Kenjeran II ini tidak dapat digunakan seluruhnya. jaringan Wifi nya pun lemot seperti siput. Waktu digunakan untuk praktek jadi terbuang sia-sia.hanya untuk menunggu loading.. semoga dalam pelatihan berikutnya hal-hal semacam ini dapat diperbaiki..